Januari 2016 - Raison D'être

Perjalanan menuju Malang

Pagi telah tiba, waktu untuk bersiap-siap melakukan perjalanan ke Malang bersama Deny. Pukul 08.30 Deny, Bayu yang akan pulang ke Ponorogo dan juga saya (Wawan) berangkat naik angkot di depan gapura kampus kami unuk menuju terminal Cicaheum. Sekitar pukul 10.00 kami baru tiba di terminal Cicaheum karena padat nya jalanan di kota Bandung. Rencana kami naik bus di terminal Cicaheum adalah untuk ngeteng atau bisa dibilang juga naik bus nya estafet karena kami baru mencari tiket 2 hari sebelum keberangkatan kami dan juga yang menjadi faktor karena bertepatan pada hari liburan sehingga semua tiket pada habis mulai dari kereta dan juga bus malam. Sehingga kami memutuskan untuk ngeteng dan yang jelas saya dan Deny harus tiba di Malang sebelum tanggal 25 Desember bagaimanapun caranya.

Setibanya kami di terminal Cicaheum kami mencoba lagi bertanya-tanya lagi di agen-agen bus terminal barang kali masih ada tiket untuk menuju Malang atau yang penting dapat sampai di Jawa Timur, namun mau bagaimana lagi semua tiket telah habis. Akhirnya kami mulai menentukan tujan pertama kami yaitu antara melewati Cirebon kalau jalur utara atau Purwokerto kalau lewat jalur selatan. Akhirnya kami menunggu bus dari salah satu kedua jurusan yang akan kami tuju, sembari menunggu kami sarapan dan juga ngopi. Ketika kami selesai makan dan ngopi kemudian kami akan membayar tiba-tiba bus arah Cirebon pun datang. Kami langsung bergegas menuju bus itu namun kami telat beberapa detik saja bus sudah penuh diserbu penumapang. Oke, akhirnya kami pun menunggu lagi. Ketika menunggu lagi, saya pun ingin ke kamar mandi sebentar. Selesai dari kamar mandi, saya pun diberitahu Bayu dan Deny kalau bus arah Purwokerto barusan lewat dan itupun juga udah diserbu penumpang. Oke dan oke lagi, akhirnya kami pun harus bersabar lagi untuk menunggu bus yang akan datang lagi. Tepat pukul 12.00 siang, akhir nya datang bus Bhinneka arah Cirebon, kami pun langsung gercep (gerak cepat) menuju bus itu dan akhirnya kami pun dapat tempat di bus. Harga bus Bandung-Cirebon 50.000/orang. Akhirnya kami berangkat juga akhirnya setelah 2 jam menunggu di terminal.

Sebuah penantian di terminal Cicaheum

Pukul 17.00 sore kami sampai di terminal Arjawinangun Cirebon. Kami langsung mencari bus menuju Semaranng dan akhirnya dapat juaga bus menuju Semarang yang berangkat pukul 18.00. Biaya bus patas Coyo Cirebon-Semarang 70.000/orang. Perjalanan dari Cirebon ke Semarang cukup lama, Kami berangkat pukul 18.00 dan tiba di Semarang sekitar pukul 03.00 pagi. Tiba di Semarang pun kami tidak langsung di terminal Terboyo Semarang karena bus yang kami naiki tidak lewat terminal Terboyo. Kami pun akhirnya turun di daerah Krapyak dan kami harus mencari angkot untuk menuju terminal. Kami pun dapat angkot juga, namun kami menunggu angkot itu jalan setengah jam lebih lamanya karena kata sopir angkotnya nunggu penumpang dulu. Kami pun akhirnya mulai idak tahan menunggu angkot yang tidak jalan-jalan dan kami memutuskan untuk berjalan saja siapa tahu nanti kami bisa cari tumpangan atau naik kendaraan lain. Baru berjalan sekitar 50 meteran kami ditawari oleh sebuah becak motor. Pengendara becak motor itu menawari kami sampai terminal dengan harga 40.000 atau 50.000 kalau tidak salah, saya agak lupa. Akhirnya Bayu yang tukang nawar mulai menawar dan akhirnya kami dapat harga sekitar 25.000 atau 35.000 bertiga, lupa juga berapa pastinya (ya begini nih kalau habis jalan gak langsung nulis, hehe). Perjalanan kami dari Krapyak naik becak motor menuju terminal Terboyo kurang lebih 50 menitan dengan 3 orang yang juga membawa tas kerir semua. Paling kecepatan becak motor itu sekitar 40 km/jam. Apalagi saat jalan menanjak, becak motor itu rasanya berat banget buat nanjak sampai-sampai berbau mesinnya, tapi yang penting bisa sampai terminal dengan selamat.

Bentor super

Sampai di terminal Terboyo kami istirahat sebentar sambil mengisi perut kami yang keroncongan karena dari semalam belum makan karena peperkiraan kami tengah malam sudah sampai di Semarang. Pukul 06.00 pagi bus saya dan Deny menuju Surabaya berangkat dan kami berdua berpisah dengan Bayu yang akan menuju ke Madiun. Biaya bus Indonesia Semarang-Surabaya sebenarnya 58.000/orang untuk ekonomi namun kami dengan cerobohnya percaya dengan calo dan terkena 85.000/orang padahal itu sebenarnya sama dengan harga bus patas Semarang-Surabaya. Saat didalam bus kondektur pun menariki uang karcis dan saya pun menunjukkan karcis yang sebelumnya kami beli di calo. Kondektur bus hanya tersenyum saat melihat karcis yang saya kasihkan. Kondektur bus pun bertanya pada saya, "Kena berapa mas tadi?". Saya pun menjawab, "Kena 85 pak" dan saya pun bertanya juga pada kondektur bus, "Emang biasanya berapa pak?". Kondektur bus menjawab, "85 dibalik mas. Tapi gak apa-apa mas, sama aja kok ini ekonomi patas", sambil tersenyum."Tapi yasudahlah, yang penting berangkat", batinku.

Pukul 14.00 kami tiba di terminal Bungurasih Surabaya. Kami istirahat sebentar dan juga makan siang untuk mengisi perut. Pukul 14.30 kami langsung mencari bus menunuju Malang dan kami langsung dapat bus menuju Malang. Harga bus ekonomi Surabaya-Malang 15.000. Kami tiba di terminal Arjosari Malang sekitar pukul 18.00 dan kemudian di jemput teman saya. Kemudian kami langsung dibawa ke kontrakan teman-teman saya yang berada di Malang.

Persiapan pendakian Semeru

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, hampir 30 jam perjalanan kami dari Bandung-Malang, akhirnya kami bisa beristirahat beberapa menit di kontrakan teman-teman saya yang di Malang. Sampai dikontrkan, kami berdua tidak bisa bersantai berlama-lama terlebih dahulu karena kami juga harus membeli logistik dan juga perlu menyewa beberapa perlengkapan kami yang kurang untuk perbekalan pendakian kami esok harinya. Di kontrakan, kami berdua langsung bergiliran mandi kemudian selesai mandi kami langsung diatar teman saya untuk berbelanja logistik menyewa perlengkapan yang dibutuhkan. Selesai itu semua, kami berdua makan malam di kontrakan bersama teman-teman saya yang lain. Selang beberapa menit kami makan mlam, tiba-tiba Anjar teman saya yang menyusul dari Solo sudah sampai di terminal Arjosari dan saya langsung menjemputnya. Setelah Anjar saya jemput di terminal kemudian langsung saya bawa ke kontrakan. Kemudian saya dan Deny menunggu Anjar makan dan mandi terlebih dahulu kemudian kami bertiga langsung packing segala perlengkapan dan logistik kami. Pukul 23.30 kami selesai packing dan kerir kami pun sudah berdiri. Selesai packing, kami bertiga langsung beristirahat menyiapkan stamina untuk perjalanan besok.

Packing sebelum berangkat

Perjalanan menuju Semeru

Pukul 05.30 kami bertiga beranjak dari kasur yang nyaman. Kami langsung mandi bergiliran dan bersiap-siap. Pukul 07.00 kami bertiga telah siap dan kami langsung berangkat menuju terminal Arjosari diatar oleh teman saya. Di terminal Arjosari, kami sarapan terlebih dahulu kemudian kami langsung mencari angkot untuk menuju Tumpang.

Angkot menuju Tumpang

Sekitar pukul 08.30 kami bertiga akhirnya sampai di pasar Tumpang. Sampai di pasar Tumpang kami bertanya-tanya terlebih dahulu mengenai jeep untuk ke basecamp Ranupani. Ternyata banyak yang sudah booking terlebih dahulu dan kami harus mencari barengan untuk naik jeep karena harga sewa jeep dari Tumpang-Ranupani 650.00. dan tidak mungkin kalau kami yang cuma bertiga harus membayar 650.000. Akhirnya kami menunggu rombongan yang bisa di ajak untuk naik jeep. Sembari menunggu, kami mencari surat sehat untuk Anjar. Kebetulan saat itu kami dihampiri oleh mas Andi, dia salah orang yang menyewakan jasa jeep. Kemudian dia membantu mengantarkan Anjar membuat surat sehat. Harga pembuatan surat sehat 15.000 saat Anjar diantar oleh mas Andi. Selesai membuat surat sehat, kami diarahkan menuju tempat jeep di situ untuk mengantri dan juga mencari barengan. Ternyata kami tidak perlu menunggu lama untuk mencari rombongan karena di situ kebutulan sudah ada 2 rombongan yang akan naik jeep juga. Rombongan itu berasal dari Semarang 5 orang dan 2 orang lagi dari Surabaya. Berhubung hari sudah bertambah siang, akhirnya kami memutuskan untuk naik jeep bersepuluh karena khawatir sampai di Ranupani sudah tidak bisa mendaftar karena perharinya jumlah pendaki dibatasi 500 orang.

Oke, akhirnya kami bersepuluh langsung berangkat dengan jeep dan untuk harga perorang nya 65.000/orang karena kami hanya bersepuluh yang semestinya kalau kami orang 12 akan kena 55.000/orang. Tapi bagi kami semua tidak masalah, yang penting kami bisa segera berangkat menuju Ranupani toh selisih 10.000 aja.

Perjalanan dari pasar Tumpang menuju Ranupani ternyata cukup lama jugam tapi itu tidak membuat kami semua mengantuk ataupun lelah walaupun kami semua berdiri. Karena sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan-pemandangan hijau yang benar-benar dapat memanjakan mata kami diperjalanan. Selama perjalanan kami juga dapat meghirup udara segar yang sulit kami dapatkan diperkotaan dan juga membuat pikiran-pikiran stres yang ada dikehidupan kami semua terasa hilang. Selain melihat pemandangan, kami semua juga saling mengobrol satu sama lain, kami saling bertukar cerita dan juga pengalaman-pengalaman pedakian masing-masing dari kami.

Sekitar pukul 10.30 kami akhirnya tiba di Ranupani. Perjalanan yang hampir memakan waktu 2 jam ternyata tidak terasa kalau kami sudah sampai di Ranupani. Sampai di Ranupani, kami semua langsung menuju pos perijinan untuk melakukan pedaftaran. Sebelum melakukan pendaftaran, kami bersepuluh mengobrol sebentar dan kami semua akhirnya memutuskan untuk menjadi 1 tim dalam pendakian. Di pos perijinan, kami bertanya-tanya terlebih dahulu kemudian kami langsung diarahkan untuk mengambil formulir pendafaran dan kemudian kami semua mengumpulkan keperluaan yang dibutuhkan untuk pendaftaran yaitu 1 KTP asli untuk ketua tim, 2 buah fotokopi KTP masing-masing anggota, 1 surat sehat asli masing-masing anggota dan juga 2 fotokopiannya. Selesai mengisi formulir, beberapa dari kami pergi ke masjid dahulu untuk melaksanakan ibadah sholat Jum'at sembari menunggu beberapa dari kami melakukan proses pendaftaran.

Selesai melaksanakan ibadah sholat Jum'at, kami semua berkumpul sembari menunggu giliran briefing kami. Dan saya pun barutahu, ternyata di pos perijinan kami harus di briefing terebih dahulu oleh petugas dan juga pengecekan bawaan dari tiap pendaki.

Pukul 13.00, akhirnya giliran tim kami dan juga rombognan pendaki lain untuk melakukan briefing. Dan beruntung sekali bagi kami, kami dan juga rombongan pendaki lain yang bersamaan briefing dengan tim kami adalah kloter terakhir untuk pendakian hari ini. "Untung saja kami masih bisa naik pada hari ini, coba kalau tidak bisa, Kami harus menunggu sampai besok baru bisa mendaki", pikirku.

Suasana di ruang briefing

Selama briefing yang hampir 1 jam, kami diberi pengarahan tentang pendakian di gunung Semeru ini. Kami diberi pengarahan mulai dari rute pendakian, apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan sema pendakian, dan masih banyak lagi yang tidak saya tuliskan. Setelah briefing selesai, petugas mengecek barang bawaan tiap orang. Selesai briefing dan pengecekan barang, kami mengumpulkan uang untuk pembayaran pendakian. Pendakian yang kami lakukan selama 3 hari naik-turun jadi 62.500/orang karena harga perhari untuk hari biasa 17.500 dan hari libur atau tanggal merah 22.500.

Bersambung ke part 2
Selasa 22 September lalu, Pondok Ibu R3 yang merupakan nama kontrakan saya dan teman-teman saya mengadakan acara jalan-jalan lagi. Tujuan jalan-jalan kami kali ini adalah pantai di Garut. Tujuan yang pertama kami kunjungi adalah pantai Rancabuaya.

Kami berangakat dari kontrakan kami Selasa siang sekitar pukul 14.00. Kami berangkat menggunakan mobil dengan 7 orang yaitu saya (Wawan), Bayu, Anjar, Wingko, Ozi, Ali dan Faris. Rute yang kami ambil menuju Garut melawati Pengalengan karena tujuan pertama kami adalah pantai Rancabuaya dan melalui Pengalengan adalah jalur yang lebih dekat menuju pantai Rancabuaya.

Foto di Pengalengan

Pukul 16.00, kami beristirahat sejenak di warung. Saya lupa dimana tempat kami beristirahat, maklum udah lama jalan-jalannya tapi baru nulis ceritanya sekarang, hehe. Kami beristirahat kurang lebih setengah jam untuk melepas lelah sejenak dan untuk mengisi perut juga tentunya. Pukul 16.30 kami melanjtutkan perjalanan kami menuju pantai Racabuaya. Jalan yang kami lalui merupakan jalanan pegunangan yang cukup berkelok-kelok dan naik turun sehingga membuat beberapa dari kami merasa pusing.

Pukul 18.30 akhirnya kami tiba juga di pantai Rancabuaya. Karena kami sampai di pantai sudah gelap, kami pun tidak sempat menikmati sunset yang sebenarnya kami ingin melihat sunset di pantai Rancabuaya. Tapi tidak masalah lah, yang terpenting kami juga telah sampai di pantai dengan selamat walaupun kami tidak bsa menikmati sunset dan melihat pemandangan di pantai.

Sampai dipantai, kami lagsung menyiapkan peralatan camping yang memang telah kami persiapkan untuk ber camping ceria di pantai. Kami langsung mendirikan tenda dan kami pun menyiapkan api untuk bakar-bakar ikan sembari menunggu Ali dan Anjar yang sedang mencari ikan.





Foto di Rancabuaya

Setelah ikan datang, kami pun segera membersihkan ikan terlebih dahulu kemudian membumbui ikan dan langsung kami bakr bersama-sama. Ya meskipun ikan bakarnya tak berbentuk karena pada hancur, namun kami semua tetap menikmati malam di tepi pantai yang syahdu.

Malam pun semakin larut, beberapa dari kami pun satu-persatu mulai beranjak menuju alam mimpi. Akhirnya pun tinggal saya seorang yang belum beranjak ke alam mimpi. Sebenarnya pun saya sendiri ingin tidur, berhubung semuanya tidur, saya pun berpikir untuk tetap terjaga sampai pagi dan juga untuk memantau mobil. Saya pun menghabiskan malam saya dengan rokok dan ditemani dengan secangkir kopi. Wah, berasa malam yang panjang memandang gelapnya laut selatan dengan semilir angin pantainya. Semakin lama, saya pun merasakan bosan juga tidak ada yang menamni mengobrol sama sekali dan akhirnya saya pun mengisi kebosanan saya dengan mendengarkan musik, mengasah pisau, bernyanyi-nyanyi, yang jelas melakukan hal-hal yang sebenarnya kurang berguna tapi apalah daya untuk mengisi kebosanan saya dan agar saya dapat tetap terjaga sampai pagi.

Waktu pun akhirnya menunjukkan pukul 04.00 pagi dan saya pun membangunkan teman-teman unutk membereskan peralatan camp kami karena kami akan meninggalkan pantai ini. Selesai membereskan peralatan camp, kami bergegas menuju masjid terdekat untuk melaksanakan sholat Subuh. Selesai sholat, kami kembali ke mobil beristirahat sejenak kemudian waktu menunjukkan pukul 06.00 dan teman-teman semua bersiap untuk melaksanakan sholat Idul Adha, berhubung saya sudah melaksanakan sholat Idul Adha dihari sebelumnya akhirnya saya dapat tidur sejenak untuk mengisi ulang tenaga saya sembari menunggu teman-teman melaksanakan sholat Idul Adha.

Selesai sholat Idul Adha, kami segera menuju pantai Puncak Guha yang menjadi tujuan kami berikutnya. Di Puncak Guha kami hannya berfoto-foto sebentar karena salah satu dari kami ada yang punya acara sore harinya, jadi setelah dari Puncak Guha kami langsung melakukan perjalann kembali ke Bandung.


Jalan-jalan Idul Adha

by on 1/16/2016 01:29:00 PM
Selasa 22 September lalu, Pondok Ibu R3 yang merupakan nama kontrakan saya dan teman-teman saya mengadakan acara jalan-jalan lagi. Tujuan j...
Copyright © 2012 Campuranz Blogger Templates