Perjalanan Panjang demi Mahameru (part 2) - Raison D'être

Perjalanan Panjang demi Mahameru (part 2)

Perjalanan Menuju Ranukumbolo

Setelah briefing yang memakan waktu kurang lebih 1 jam, akhirnya briefing pun selesai. Kami pun bersiap-siap melakukan pendakian. Sebelum berangkat mendaki, kami semua menyempatkan diri terlebih dahulu untuk makan dan ngemil-ngemil sebelum berangkat. Pukul  14.30 kami akhirnya memulai pendakian kami. Tak lupa sebelum berangkat, kami berdoa terlebih dahulu agar diberikan kelancaran dan keselamatan selama pendakian.

Pintu pendakian Semeru

Pendakian hari pertama kami pun dimulai. Tujuan kami hari ini adalah mendirikan camp di Ranukumbolo. Selama kami melakukan perjalanan menuju Ranukumbolo, kami disuguhi pemandangan-pemandangan yang cukup indah, namun beberapa pemandangan tampak kurang indah karena banyak beberapa pepohonan yang tumbang dan kering dan juga beberapa pepohonan yang mati karena terbakar. Tapi, itu semua tak membuat perasaan kami kecewa berkelanjutan karena masih banyak pemandangan-pemandangan yang indah dan juga kami masih dapat menikmati segar nya udara di pegunungan.

Selama perjalanan, beberapa kali kami berhenti di tiap pos untuk beristirahat dan mengambil nafas sejenak sebelum meneruskan perjalanan. Selama di perjalanan, kami juga banyak sekali berpapasan dengan pendaki-pendaki lain yang sudah turun, mungkin juga karena hari kami mendaki bertepatan dengan hari libur sehingga kami selalu berpapasan dengan pendaki-pendaki lain. Selama beristirahat di pos-pos kami juga mengobrol-ngobrol dan mengakrabkan diri antar pendaki satu sama lain.

Pos 3

Hari semakin gelap dan kami berharap agar kami dapat segera sampai di Ranukumbolo sebelum hari larut malam. Beberapa dari rombongan kami akhir nya berpisah agak jauh agar cpat sampai di Ranukumbolo dan bisa segera mendirikan tenda. Akhirnya saya, Deny, Anjar, dan juga 1 orang lagi rombongan dari Semarang yang 1 tim dengan kami berjalan agak cepat untuk mencapai Ranukumbolo.

Dan tak terasa, pukul 18.00 kami berempat telah tiba di Ranukumbolo. Perasaan saya sangat senang sekali akhirnya bisa juga sampai di Ranukumbolo tidak terlalu malam. Padahal katanya perjalanan dari Ranupani-Ranukumbolo biasanya menempuh waktu 5 sampai 6 jam. Alhamdulillah, dalam waktu kurang lebih 3 setengah jam kami berempat sudah tiba di Ranukumbolo dan kami langsung bersiap mendirikan tenda. Selang waktu 1 jam, tim kami yang lain akhirnya sampai juga di Ranukumbolo.

Kebetulan waktu itu angin bertiup cukup kencang di Ranukumbolo, seingga waktu kami memasang tenda, tenda kami sempat terbawa angin beberapa meter dari tempat kami mendirikan tenda dan kami pun harus berlarian mengejar teda kami yang tersapu oleh angin. Selesai mendirikan tenda, kami dan juga yang lainnya bersiap untuk mengidangkan makan malam. Kami makan malam di tenda masing-masing. Menu makan malam saya, Deny dan Anjar kali ini adalah nasi, nugget, dan mie kuah campur sosis. Walaupun menu kami instant dan juga cukup sederhana, tapi rasa nya itu lho, nikmat sekali. Menyantap makanan hangat bersama-sama dan juga di tiup oleh hembusan angin gunung yang menusuk menjadi suatu kenikmatan tersendiri bagi saya dan mungkin orang lain juga pasti merasakannya.

Selesai makan malam, kami bertiga ngobrol-ngobrol dan juga ngopi dahulu karena masih belum terlalu malam. Sekitar pukul 21.30 kami bertiga mulai memasuki kantong tidur kami masing-masing.

Perjalanan Menuju Kalimati

Pukul 05.30 saya pun mulai terbangun dan meninggalkan kantong tidur saya yang hangat untuk menikmati udara pagi dan juga matahari terbit kemudian disusul Deny yang juga mulai terbangun dari tidur nyenyaknya. Di pagi hari, kami menyempatkan berfoto-foto ria untuk mengabadikan moment-moment di danau Ranukumbolo yang indah ini.

Wajah-wajah belum mandi


Selesai berfoto-foto dan menikmati hangatnya matahari pagi, pukul 07.00 kami mulai menyiapkan sarapan pagi untuk mengisi tenaga kami sebelum melanjutkan perjalanan kami ke shelter terakhir Kalimati.Menu sarapan kami pagi ini, nasi, nugget dan juga sosis goreng. Karena logostik kami membawa nugget dan sosis cukup banyak, sehingga kami harus memakannya juga.

Sekitar pukul 09.30, kami semua bergegas untuk melanjutkan perjalanan menuju Kalimati. Tak lupa, sebelum melakukan perjalan kami semua berfoto-foto dahulu sebelum meninggalkan Ranukumbolo.

Foto bareng


Perjalanan kami hari ini bisa dibilang agak santai dibanding hari kemarin, karena katanya Ranukumbolo-Kalimati tidak terlalu jauh, kurang lebih 3 sampai 4 jam. Itu sih, katanya. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan kami. Sebelum berangkat, kami menyempatkan berdoa bersama lagi agar diberikan kelancaran dan keselamatan. Disini juga sebelum kami berangkat, kami berpisah dengan 2 orang rombongan dari kami yang berasal dari Surabaya. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami berdelapan. Ternyata setelah kami menanjaki bukit tanjakan cinta, salah seorang dari rombongan Semarang juga berpisah disana karena dia akan langsung turun setelah di tanjakan cinta dan alhasil tim kami pun tinggal bertujuh untuk meneruskan perjalanan menuju Kalimati.

Sekitar pukul 13.00 siang kami sampai juga di Kalimati. Di Kalimati kami beristirahat dan bersantai-santai hingga malam hari dan juga untuk menyimpan tenaga sebelum melakukan summit attack.

Di dalam tenda kami bertiga, kami bertiga menghabiskan waktu ngobrol-ngobrol hingga mlam dan akhirnya Deny dan Anjar pun mulai tidur setelah makan malam. Namun saya sangat sulit tidur, entah kenapa saat memejamkan mata tidak bisa tidur juga. Walaupun saya bisa tidur, paling hanya sekitar 15 menitan saya bisa tertidur.

Summit Attack

Akhirnya pukul 22.30 yang telah kami nanti-nanti semua untuk melakukan summit attack. Sebelum summit attack, kami bersiap-siap terlebih dahulu untuk menyiapkan perlengkapan yang akan kami bawa. Pukul 23.00 malam akhirnya kami memulai perjalanan summit kita. Tak lupa kami menyempatkan berdoa sejenak untuk kelancaran perjalanan summit kami semua.

Kami pun mulai berangkat menuju summit dan diperjalanan tidak hanya kami saja yang mekukan summit, namun banyak rombongan lain juga yang melakukan summit. Di perjalanan summit kami, kalau kami menoleh kebawah nampak lampu-lampu headlamp dari pendaki lain yang juga melkukan summit. Dilihat dari atas nampak seperti semut-semut yang berjajar karena saking banyaknya orang yang mendaki.

Saya pun baru merasakan perjalanan menuju Mahameru ternyata lumayan susah juga karena setelah melewati batas vegetasi hutan, kami harus menanjaki medan pasir yang cukup sulit karena pasir nya cukup licin dan juga membuat kaki kami sering amblas kedalam pasir. Memang perjalanan menuju Mahameru cukup menguras tenaga dibanding perjalanan kami sebelumnya. Di perjalanan, kami juga sering beberapa kali berhenti karena kami juga merasakan lelah. Terlebih lagi banyak juga pasir-pasir yang berhamburan karena terinjak oleh pendaki-pendaki lain sehingga membuat mata saya sering kelilipan.

Diperjalanan, saya sendiri mulai merasa kedinginan yang teramat sangat. Baru kali ini saya merasakan udara yang sedingin ini hingga serasa menusuk-nusuk ditubuh saya. Dan saya juga sempat hampir merasa tidak sadarkan diri, entah itu karena saya mangantuk ataupun juga tanda-tanda akan hipotermia karena kami juga sering terhenti akibat Anjar tidak kuat naik. Saya pun sampai menyuruh Anjar untuk cepat bergerak karena tubuh saya yang mulai merasa dingin teramat sangat dan saya pun juga harus mengalahkan rasa dingin saya agar saya jangan sampai terkena hipotermia.

Akhirnya pukul 05.00 pagi kami sampai di sekitar puncak, namun kami tidak langsung beranjak di puncak karena saat itu suasana masih cukup gelap dan angin pun juga masih bertiup kencang sehingga cukup berbahaya juga bagi pendaki lain untuk langsung berdiri di puncak. Kami pun bergabung dengan pendaki-pedaki lain beristirahat disekitar bebatuan utnuk menunggu suasana lebih terang.

Video amatir ketika menunggu terang


Pukul 06.00 pagi akhirnya matahari mulai perlahan menerangi Mahameru yang Agung. Kami semua dan juga pendaki-pendaki lain mulai menjejakkan kaki di puncak tertinggi pulau Jawa itu yang biasa disebut sebagai puncak para dewa. Perasaan saya pun senang dan juga terharu walaupun tidak menangis, tapi saya merasa terharu pada diri saya karena akhirnya saya bisa beridiri tegap di puncak Mahameru yang sudah saya idam-idamkan di kala saya masih SMA dahulu. Saya tidak menyangka, akhirnya bisa berdiri di puncak tertinggi pulau Jawa ini. Di puncak ini, saya pun dapat merasakan kebesaran Allah SWT yang dapat  menciptakan keindahan panorama seperti ini.

Selama di puncak, kami mengabadikan moment-moment kami disana. Walaupun kabut dan angin kencang menerjang kami semua, tapi kami semua tetap dapat berdiri tegak di puncak para dewa itu.

Puncak Mahameru


Kurang lebih kami menghabiskan waktu satu jam untuk berfoto-foto diatas puncak dan melihat pemandangan, akhirnya pukul 07.00 kami mulai meninggalkan puncak. Dalam hatiku pun berkata, "Sampai jumpa Mahameru, sampai bertemu lagi dilain waktu".

Perjalanan menuruni Mahameru lebih ringan dibanding ketika kita saat mendaki. Karena ketika turun, kami bisa seperti berseluncur di lautan pasir.

Pulang dengan Selamat

Pukul 10.30 kami sudah sampai kembali di Kalimati dengan selamat. Sampai di Kalimati kami istirahat dan juga mempersiapkan sarapan kami karena perut kami juga masih keroncongan. Makanan hari terakhir kami nasi, sarden tmbah sosis. Mungkin karena kami mulai lelah dan juga sudah mulai mager, saat memasak nasi kami sampai tidak menyadari kalau gas kami ternyata habis, akhirnya kami pun mengganti dengan gas kami yang satu lagi. Setelah dirasa telah matang, akhirnya kami pun mulai menyantap makanan kami. Dan ternyata lagi, nasi kami nampaknya kekurangan air, banyak butiran nasi yang masih terasa keras ketika kami makan. Akhirnya kami hanya memakan sedikit nasi dan kami pun terpaksa menggado sarden dan sosis kami tanpa nasi. Yach, yang penting masih bisa ngisi perut.

Pukul 12.00 kami semua mulai packing dan cleaning camp kami, pukul 12.30 kami mulai turun untuk meninggalkan Kalimati.

Singkat cerita perjalanan turun kami, pukul 17.30 saya, Deny, dan Anjar telah sampai dengan selamat di Ranupani kemudian disusul teman rombongan kami dari Semarang yang tiba di Ranupani 18.00. Sampai di Ranupani kami semua langsung mencari-cari jeep untuk ke Tumpang dan eruntung sekali kami bertujuh dapat jeep untuk ke Tumpang dengan harga 55.000/orang karena kebetulan supir jeep yang akan kami tumpangi juga mau pulang. Sampai di Tumpang sekitar pukul 20.00. Sampai di Tumpang kami juga tidak berlama-lama dan kami langsung mencari angkot untuk menuju terminal Arjosari. Mungkin karena sudah malam, kami naik angkot dengan harga 20.000/orang, bisa dibilang seperti nyarter karena hanya kami saja yang naik tanpa penumpang lain. Pukul 21.00 malam akhirnya kami sampai di terminal Arjosari dan kami berpisah disana dengan rombongan dari Semarang. Alhamdulillah pukul 22.30 saya,, Deny, dan Anjar telah kembali lagi dikontrakan.

1 komentar:

  1. Kambi Games - Kambi Games - KDG Games
    Kambi titanium earrings Games. Kambi Games. Kambi Games casinowed.com is a Kambi Games Online 토토 Casino. You can play Slots, Blackjack, Baccarat, Roulette, Video aprcasino.com Poker, Keno and kadangpintar many more

    BalasHapus

Copyright © 2012 Campuranz Blogger Templates